Jumat, 25 September 2015

Trans Studio Bandung

Selasa, 09 Juli 2013*
Alternatif pengisi liburan di tanah air.
Melengkapi liburan di sebuah wahana permainan menjadi alternatif pilihan mengasyikkan bagi anak-anak saya. Ketika mendengar ajakan dari Bapak mereka untuk menginap di The Luxury Trans Hotel, Bandung, mereka langsung antusias.

“Asyiiik..., bisa main di Trans Studio!” seru mereka bersamaan.

Mira dan Khalid girang, sebab mereka membayangkan akan bisa menghabiskan waktu libur di Bandung dengan bermain di Trans Studio.

“Wow! Trans Studio itu mirip-mirip Disney World yang di Orlando ya, Bu?” tanya mereka.

Saya yang belum pernah ke Trans Studio, jadi belum bisa memastikan kalau wahana permainan di sana mirip dengan Disney World.

“Kita lihat saja nanti,” begitu jawab saya semakin membuat mereka penasaran.

Biasanya kalau ke Bandung, kami hanya menghabiskan waktu untuk menikmati kuliner dan mampir di factory outletnya. Namun, kali ini kami ingin merasakan sesuatu yang berbeda. Informasi tentang Trans Studio Bandung ini sudah lama sekali kami dengar, namun belum juga berkesempatan untuk berkunjung ke sana.
Sore itu, Rabu, 3 Juli 2013 kami pun berangkat dari Bekasi menuju Bandung. Cuaca sore itu mendung, menandakan hujan akan segera mengguyur jalan sepanjang tol. Benar saja, belum lagi setengah perjalanan di jarak tempuh kami menuju Bandung, hujan deras tiba-tiba mengguyur. Kabut yang ikut menyertai cuaca sore menjelang Magrib itu membuat pengendara mobil sedikit melambatkan laju kendaraan mereka.
Sekitar satu setengah jam menempuh perjalanan, akhirnya kami tiba di The Luxury Trans Hotel, Bandung yang lokasinya berada di Jalan Gatot Subroto No. 289, Bandung. Hotel berbintang 5 ini memiliki 282 kamar, sedangkan gedungnya mencapai 18 lantai. Karena kami tiba malam hari, maka kemegahan hotel pun terpancar oleh gemerlapnya sinar lampu.


Lobi Hotel
“Wah! Trans Studionya dekat banget! Mal juga nempel sama hotelnya!” seru Mira kegirangan karena membayangkan esok hari akan segera menikmati semua fasilitas itu. Mal yang disebutkan Mira adalah Bandung Super Mal, yang letaknya bersebelahan dengan Trans Studio.

Mira dan Khalid menunggu Bapak di lobi hotel
Setelah menurunkan kami di depan lobi hotel, suami saya menuju tempat parkir. Tak berapa lama, suami saya pun melakukan check in. Mata saya sempat menyapu selintas dekorasi hotel tempat kami menginap itu. Pantaslah hotel itu mendapatkan label hotel berbintang lima.
Urusan check in selesai. Kami langsung menuju kamar 903 tempat kami menginap selama tiga malam di hotel tersebut.

Hahaha... Khalid langsung menghempaskan badannya di kasur yang empuk itu. ;)
Setelah sholat, suami pun mengajak kami untuk menikmati makan malam di restauran yang ada di hotel itu. Saat menikmati makan malam dengan hidangan ala penyajian prasmanan atau buffet itulah kami mengatur rencana untuk menghabiskan waktu sehari di Trans Studio. Suami saya yang saat itu dalam rangka dinas dari kantor hanya memberi dukungan karena dia tak mungkin bisa menemani anak-anak kami bermain. Makan malam jadi bertambah semangat ditimpali diskusi tentang wahana di Trans Studio.
Selepas makan malam, kami memutuskan untuk istirahat saja di kamar hotel. Anak-anak saya seakan tak sabar menunggu waktu pagi. Mereka ingin cepat-cepat bangun supaya bisa menikmati semua wahana yang ada di Trans Studio.
Kamis, 4 Juli 2013, selepas menikmati sarapan pagi, saya dan anak-anak segera melesat menuju lokasi Trans Studio. Cukup berjalan kaki saja. Tak sampai lima menit kami sudah tiba di pintu masuknya. Saya meminta Mira dan Khalid berpose sejenak di pintu masuk Trans Studio itu. Setelah itu, kami pun asyik menikmati wahana yang ada.

Sesaat sebelum membeli tiket masuk

Kartu sebagai tiket masuk

Peta Panduan
Untuk tarif tiket masuk ke Trans Studio Bandung, bisa dilihat di sini. Dengan pilihan harga masuk 250.000 ribu per orang kami sudah mendapatkan satu kartu tiket masuk yang bisa diisi ulang jika ingin menikmati makanan dan membeli souvenir di dalam wahana permainan tersebut.

At Science Centre

Begitu tiba di dalam lokasi, anak-anak saya langsung berkomentar, “Hmm... not bad! Tapi, Disney World memang terlalu luas untuk dibandingkan dengan ini,” ujar mereka bergantian sambil mengenang pengalaman mereka ketika berada di dunia permainan yang begitu besar di Orlando, Amerika itu.
Saya tersenyum mendengar komentar mereka dan ikut memberi masukan.
“Trans Studio ini one of the biggest indoor theme parks in the world, lho,” ujar saya kepada Mira dan Khalid.
“Oh, okey. Betul juga sih, kalau Disney World, kan, lokasinya outdoor jadi beda dong ya dengan ini,” balas Mira mulai paham dengan letak perbedaan itu. Saya tak ingin mereka membandingkan sesuatu yang memang tidak pantas dibandingkan karena keduanya memang berbeda.

At Trans City Theatre


Pertunjukan Sirkus


Untuk wahana permainan yang memakai konsep indoor, Trans Studio memang sangat mengagumkan. Sedangkan Disney World yang ada di Orlando, Florida konsepnya outdoor dan memang sungguh luar biasa luasnya sehingga tak cukup waktu sehari atau dua hari untuk menikmati semua wahana permainan yang disediakan di sana. Tapi, pengalaman berada di Trans Studio cukup membuat Mira dan Khalid puas.

Beberapa wahana permainan yang memicu adrenalin

Di Trans Studio, Bandung ini terdiri dari 20 wahana yang fantastis, terbagi menjadi 4 zona, yaitu;
1. Studio Central.
Sebuah kawasan menakjubkan, terdiri dari sepuluh jenis tontonan yang menampilkan gemerlap dunia layar lebar dan televisi dalam tampilan ala Hollywood era tahun 60-an. Zona ini menyingkap rahasia-rahasia di balik layar.
2. Lost City.
Kawasan yang terdiri dari empat wahana, dikemas secara apik untuk dinikmati para penjelajah dan petualang sejati.
3. Magic Corner.
Suasana penuh magis terdiri dari enam area yang membuat pengunjungnya begitu yakin pada apa yang ada di depan mereka.
4. Show and Parade.
Di sini kita akan menyaksikan sebuah sajian world class show and entertainment dengan ikon-ikon yang cukup dikenal. Di antaranya, Kabayan Goes to Hollywood, Legenda Putra Mahkota, Trans Studio Parade and Laser Show, serta Petualangan si Bolang dan Zoo Crew.
Trans Studio dengan dua puluh wahana permainan mulai dari yang lumayan keras sampai yang nyaman baik untuk anak, remaja, maupun dewasa. Tinggal pilih saja mana yang cocok untuk Anda dan buah hati. Kalau tiba-tiba lapar dan haus, di dalam lokasi itu banyak tersedia makanan dari mulai yang berat sampai yang ringan-ringan, tapi tetap dengan menggunakan tiket masuk yang sudah diisi ulang alias ditambah nominalnya supaya cukup membeli makanan kesukaan Anda. Ingat! Mereka tidak menerima uang cash. Bagi pengunjung muslim, tempat sholat juga disediakan di lokasi itu. Komplit, kan?



At Trans Broadcast Museum
Setelah puas menjajal beragam wahana, akhirnya anak-anak saya memutuskan untuk menyudahi kebersamaan kami di Trans Studio Bandung. Ketika ke luar dari lokasi, hari sudah sempurna gelap. Saya lirik jam di hape, ternyata sudah hampir jam delapan malam. Pantas saja rasa lelah mulai merayapi kami. Sebelum kembali ke hotel, kami sengaja melewati mal. Anak-anak minta dibelikan makanan untuk dibawa ke kamar hotel. Saya pilihkan pizza untuk mereka.
Sepanjang jalan menuju hotel, mereka kembali membahas beberapa wahana permainan dan tontonan yang mirip-mirip dengan suguhan yang pernah mereka lihat di Disney World, Orlando.
“Hahaha, kangen ya sama Disney World?” canda saya membuat mereka serentak mengangguk.
“Bersyukurlah kalian, karena kita nggak perlu mengeluarkan uang super banyak buat terbang ke Amrik lagi, Trans Studio ini kan bisa jadi obat...,”
“Lha... kan nggak sama, Bu,” protes Mira membuat saya kembali tertawa.
“Tapi tetap happy kaaan?” tanya saya lagi.
“Iya sih, apalagi yang special effects actionnya, cuma lokasinya aja kurang luas. Tapi lumayan seru deh!” timpal Khalid mengomentari salah satu tempat pertunjukan di Trans Studio yang katanya baru pertama ada di Indonesia itu.

Special Effects Action

Special effects action yang dimaksud adalah pertunjukan rahasia di balik pembuatan film-film laga atau action. Mulai dari efek ledakan di pompa bensin, atraksi tiang jatuh, sampai adegan baku hantam yang dilakoni oleh para stuntman mampu memacu adrenalin penonton selama pertunjukan.


Begitulah, akhirnya kami kembali ke hotel untuk melepas lelah. Saya biarkan Mira dan Khalid saling berkomentar tentang apa yang sudah mereka nikmati. Saya yakin, kerinduan mereka pada Disney World, Orlando sedikit banyak sudah terobati dengan Trans Studio Bandung. [Wylvera W.]

2 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...