Minggu, 13 Maret 2016

Chicago Family Trip




            Masih mengumpulkan kenangan dari foto-foto lama saat saya dan keluarga tinggal di Amerika. Kali ini, saya berusaha mengingat perjalanan liburan kami di Chicago. Walaupun tidak semua terekam dengan baik, saya akan mencoba merangkai jejak-jejak itu perlahan.
            Here we go!
            Saat itu musim panas hampir berakhir. Anak-anak dan suami saya masih memiliki sisa liburan. Seperti liburan panjang lainnya, kami selalu memanfaatkannya dengan melakukan travelling ala keluarga kecil kami. Pilihannya waktu itu tidak terlalu jauh dari tempat tinggal kami. Yap! Waktu tempuh Urbana, Illinois ke Chicago hanya menghabiskan sekitar tiga jam. Tidak selama perjalanan liburan panjang kami ke state-state lainnya di Amrik waktu itu.
            Setelah semua keperluan untuk liburan disiapkan, pagi itu mobil kesayangan kami siap meluncur menuju Chicago. Perjalanan yang super nyaman menyusuri highway pun dimulai. Mira dan Khalid yang waktu itu masih SD tidak bisa diam di dalam mobil. Ada saja yang mereka obrolkan dan komentari. Mulai dari barisan truk yang konsisten pada jalur mereka di sepanjang tol, hingga nama-nama penunjuk jalan menuju beberapa kota. Mereka sangat menikmati perjalanan itu.

Menikmati beragam hiburan di Navy Pier
            Akhirnya kami tiba di Navy Pier, sebuah dermaga di tepian Danau Michigan.  Dermaga ini didirikan pada tahun 1916 yang dulunya digunakan sebagai dok dan penyimpanan kapal-kapal penumpang dan kapal kargo. Zaman itu, sebagian besar area ini adalah gudang industri. Sisanya disediakan juga ruang makan dan gedung teater untuk para pengunjung.  Selama Perang Dunia II  hingga tahun 1995, Angkatan Laut mengambil alih fungsi dermaga ini. Namun setelah disetting ulang, Navy Pier dibuka kembali untuk umum dan menjadi kawasan hiburan hingga sekarang. 

Ramainya pengunjung di Navy Pier saat liburan
            Navy Pier memiliki daya tarik tersendiri bagi para turis yang mampir di Chicago. Lebih dari 8,6 juta pengunjung menyinggahinya setiap tahun. Kawasan yang dilengkapi oleh beragam wahana itu menjadi pilihan pas untuk menghabiskan waktu bersantai. Ada restoran, taman, dan tur perahu serta toko-toko yang melengkapinya. 

Khalid meneropong kapal-kapal yang berlayar di Danau Michigan
            Daya tarik utama Navy Pier adalah Ferris Wheel (kincir raksasa) yang tingginya mencapai  150 kaki. Ferris Wheel yang dibangun oleh George Ferris Wheel di Chicago (1893) adalah pelopor pertama di dunia. Kincir ini mampu menampung 60 orang. Ferris Wheel merupakan atraksi utama di World Fair tahun 1893. Ferris Wheel begitu menginspirasi banyak orang kala itu. Robert Lawson, seorang penulis cerita anak sampai membuat cerita tentang Ferris Wheel dengan judul “The Great Wheel” sebagai karya terakhirnya untuk cerita anak. Keren ya?


Naik Ferris Wheel
Tidak menyia-nyiakan kesempatan, tentu saja kami menaiki kincir itu. Dari atas kincir terlihatlah kota Chicago dengan ragam bangunan megahnya. Selain itu banyak hiburan keluarga yang juga bisa dinikmati di area Navy Pier. Ada komidi putar musikal, lapangan golf mini, swing ride model kuno, dan perahu yang bisa dikontrol seperti kemudi pada kapal. Mira, Khalid dan Bapak ikut memainkannya. 

Mengemudikan kapal dari jarak jauh

Masih banyak hiburan yang menjadi daya tarik kawasan Navy Pier. Mira dan Khalid juga memilih mampir dan menikmati beberapa permainan di Chicago Children’s Museum. Selebihnya, kami lebih menghabiskan waktu menikmati aroma air Danau Michigan sambil duduk-duduk dengan hembusan angin sisa musim panas yang sesekali membuat kami mendesis menahan dingin.

Foto welfie di Cloud Gate
Di kesempatan berikutnya, kami memilih berkunjung ke Millenium Park. Taman di tengah kota Chicago, seluas 10 hektar yang menjadi tempat berkumpul penduduk setempat dan para wisatawan sepanjang tahun. Dulu, area ini sebagian besar menjadi pusat pergudangan. Pada tahun 1997, walikota Richard Daley mengubah lokasi itu menjadi area wisata yang unik hingga saat ini.

Di belakang sana The Cloud Gate-nya
Foto kenangan yang tak terlupakan di The Cloud Gate
         Di taman ini berdiri sebuah bangunan yang unik dan menjadi ikon kota Chicago. The Cloud Gate namanya. Dibangun oleh Anish Kapoor, seniman Inggris kelahiran India. Bangunan dengan struktur bahan anti karat sepanjang 66 kaki dengan tinggi 33 kaki ini begitu menarik perhatian kami. Bentuknya mirip seperti kacang (bean) dengan ukuran raksasa, mampu memantulkan bayangan setiap orang yang berdiri di sisinya. The Cloud Gate juga populer dengan sebutan The Bean. Keunikan penampakannya kami abadikan dalam foto welfie
          Klik! Wajah kami berempat pun terabadikan dalam kamera. 

Wrigley Square yang berlatar belakang bangunan keren

Selain Cloud Gate, ada Wrigley Square, sebuah area rerumputan yang luas tempat pengunjung bersantai. Di lokasi ini pula kami melihat bangunan yang spektakuler. Saya lupa namanya. Yang pasti, bangunan itu sangat unik. Lalu, ada Crown Fountain, air mancur dengan dua menara kaca setinggi 50 kaki di tepi kolam dangkal. Di dindingnya ada gambar wajah dengan mulut yang memancurkan air diproyeksikan ke setiap menara. 

Bete karena gak bisa ikutan main air di Crown Fountain
Mira dan Khalid sebenarnya ingin sekali berbaur dengan anak-anak di situ, tapi saya tidak membawakan pakaian ganti, maka mereka sedikit kecewa. Ah, dasar anak-anak.

Mengunjungi The Field Museum
            Tempat berikutnya yang kami kunjungi adalah The Field Museum. Mira dan Khalid ingin melihat penampakan dinosaurus di museum itu. Film "Jurasic Park" yang pernah mereka tonton ternyata begitu membekas.




Saya pikir tidak hanya Khalid dan Mira yang terkesan dengan film yang menggambarkan binatang purbakala itu. Saya dan si Bapak juga. Meskipun sudah punah, keberadaan dinosaurus seolah dihidupkan kembali dalam imajinasi banyak penontonnya lewat film yang hingga kini terus digarap episodenya dalam versi baru.


          Rasa penasaran dan melihat dari dekat tentu menjadi dorongan kuat. Sebab, melihat dinosaurus dari layar kaca atau gambar-gambar saja, tidak cukup untuk memuaskan rasa penasaran Khalid dan Mira.
Rasa penasaran yang mungkin dirasakan banyak orang itu akhirnya dipuaskan oleh banyaknya museum yang memamerkan kerangka dinosaurus ini. Salah satunya adalah The Field Museum. Selain itu, pengunjung museum yang memajang kerangka dinosaurus juga akan mendapatkan pengetahuan tentang sejarah peradaban dinosaurus.

Khalid dan Sue (Tyrannosaurus) terbesar di dunia
            Di The Field Museum, Chicago ini, kami melihat fosil-fosil yang berasal dari Madagaskar dan Atartika. Begitu memasuki pintu utama, mata kami langsung tersedot oleh Sue, Tyrannosaurus terbesar di dunia. Sue dengan garang menyambut para pengunjung museum sains Chigago tersebut. Dengan tengkorak aslinya seberat 600 kilogram dan memiliki 58 gigi, Sue menjadi spesimen paling menarik di The Field Museum.

Hahahaha, Khalid meniru gaya beruang dan dinosaurus
            Selain berkenalan dengan Sue, Khalid dan Mira juga foto bareng binatang lainnya dan aneka pajangan sains yang di dalam museum itu. Mereka terlihat sangat puas dan menikmati semua yang dipajang di The Field Museum. Sampai di sini dulu cerita tentang kunjungan ke Chicago. Tunggu cerita menarik dari state lainnya ya. ^^ [Wylvera W.]

Foto: koleksi pribadi

8 komentar:

  1. Wah.. Seru sekali.. Jd ga sabar nih nunggu postingan selanjutnya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, sabar ya, Mbak. Semoga segera. ;)

      Hapus
    2. Karena cerita lanjutannya tidak terlalu panjang, jadi aku tambahkan aja di postingan ini, Mbak. Monggo.... :)

      Hapus
  2. Waaaah, menyenangkan sekali ... kenangan manis, tak kan dilupakan ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, Kang. Sayang kalau nggak ditulis. Masih banyak ini. Hihi, semoga gak bosan yang baca ya.

      Hapus
  3. Mantap sekali, mbak.. Gak sabaran nunggu postingan selanjutnya.. (y)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih, Mas Irfan.
      Nggak jadi dibikin dua part kok. Monggo, sudah ditambahi itu.
      Nanti, cerita dari state lainnya lagi ya. Chicago sudah kelar. :)

      Hapus
  4. wiiih itu museumnya benr2 harus didatangin.. ^o^.. ada bnyk museum2 yg aku incer kalo suatu saat nanti ke amerika mbak.. tapi yg di list no 1, itu museumnya laura ingalls wilder di missouri :).. dia penulis favoritku, makanya pgn bgt bisa dtg ke rumahnya yg dijadiin museum..

    BalasHapus

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...