Senin, 23 Mei 2016

Berkunjung ke Springfield



Dari Urbana menuju Springfield
            Tinggal di kota kecil Urbana, Illinois, tentu saja tidak melupakan kami pada keinginan untuk bertandang ke rumah Presiden Amerika Serikat yang ke-16. Melihat jarak tempuh yang tidak sejauh state-state lainnya di luar Illinois, Springfield pun menjadi agenda yang tak luput dari tujuan kami.
            Springfield berada di tengah-tengah negara bagian Illinois yang merupakan Capitol Township dari Governor of  Illinois. Jarak tempuh dari Urbana hanya sekitar 1 ½ jam saja. Tidak harus menunggu liburan panjang pada musim tertentu, kami menyempatkan untuk berkunjung ke sana.  Hanya menginap semalam tak harus membuat kami heboh melakukan persiapan traveling.
            Menyebut nama kota Springfield, pasti akan mengingatkan kita pada sejarah dan nama besar yang terukir di hati masyarakat Amerika khususnya. Betul! Nama itu adalah Abraham Lincoln. Sebelum diangkat menjadi presiden, Abraham Lincoln pernah tinggal dan dibesarkan di Springfield. Maka, Springfield pun menjadi destinasi wisata yang menyuguhkan tempat-tempat bersejarah, seperti rumah, museum, hingga makam Presiden Amerika ke-16 itu.
            Bagi Anda yang suka membaca sejarah tentang perjuangan Abraham Lincoln, pasti ingat dengan perseteruan panjang antara ras kulit hitam dan kulit putih. Dan ini erat kaitannya dengan kota Springfield yang tak luput dari masa kegelapan. Tahun 1908 saat terjadi American Civil War, kota itu menjadi salah satu pusat kerusuhan besar yang melibatkan ras kulit hitam dan putih. Belum lagi bencana alam tornado yang pernah meluluhlantakkan kota Springfield pada tahun 1954 dan 2006.
Adakah yang ingat dengan film “Twister”? Bencana tornado memicu para pekerja film tersebut untuk menjadikan Springfield sebagai setting untuk film “Twister”. Yang cukup mengesankan adalah kota itu identik sekali dengan sosok Abraham Lincoln. Itulah mengapa Springfield disebut sebagai  “Springfield, Home of President Abraham Lincoln”.
            Waktu kami tiba di kota itu, kami tidak menemukan keramaian di sudut-sudut kotanya. Sebagian besar penguni kota Springfield adalah orang-orang pekerja pemerintahan. Tidak ada kegiatan di hari libur sehingga menyebabkan kota ini sepi dan tenang. Keadaan ini membuat kami leluasa menelurusi tempat-tempat penting yang tersebar di kota itu.

Lincoln Home National Historic Site
            Di hari pertama tiba, tempat bersejarah pertama yang kami kunjungi adalah rumah Abraham Lincoln. Lokasinya berada dalam satu kompleks. Di kompleks ini, kami tidak hanya bisa melihat rumah bekas kediaman Lincoln dan keluarganya. Ada beberapa bangunan rumah lagi. Semua masih tetap dijaga keasliannya oleh pemerintah Amerika Serikat.

Di depan Lincoln House
Menelusuri ruang-ruang di dalam rumah Lincoln
         Perhatian saya langsung tertuju pada bangunan besar terbuat dari bahan kayu. Saat itu, saya tiba-tiba teringat model-model rumah adat yang terdapat di Indonesia. Bentuknya sama sekali tidak mewah. Namun saat memasuki ruangan-ruangan di dalamnya, barulah kami menemukan nilai sejarah yang masih sangat kental. Di dalam rumah itu, kami bisa melihat kebiasaan dan gaya arsitektur yang disukai oleh Lincoln semasa hidupnya di Springfield.  Kami seolah diajak ke masa lalu, menyaksikan kesederhanaan Abraham Lincoln sebelum dia pindah ke gedung putih setelah diangkat menjadi presiden. 
Barang-barang peninggalan keluarga Lincoln   
Menikmati udara di area komplek Lincoln House
Nonton film sejarah perjuangan Lincoln menolak perbudakan
Di area komplek ini kami pun sempat menyaksikan pemutaran film tentang sejarah Abraham Lincoln. Yang paling utama adalah perjuangannya dalam menolak perbudakan dan berjuang membebaskan ras kulit hitam dari tekanan ras kulit putih di Amerika pada zaman itu.

Illinois State Capitol
            Setelah puas mengelilingi rumah peninggalan Abraham Lincoln, kami melanjutkan kunjungan ke Illinois State Capitol. Kami tidak masuk ke gedung itu, hanya berfoto di depan dan seputar luar areanya saja. Sepinya kota Springfield membuat kami bebas mengambil gambar tanpa harus mengantri dengan wisatawan lainnya. 

Di depan Illinois State Capitol


Mira dan Khalid yang waktu itu bersekolah di Marthin Luther King Junior Elementary School, girang banget saat menemukan patung orang kulit hitam yang terkenal itu. Mereka sibuk berfoto di dekat patung Martin Luther King Jr. 

 
            Setelah itu, kami tidak melanjutkan eksplorasi. Kami memilih mencari tempat makan halal dan kembali ke hotel.

Abraham Lincoln Presidential. Library and Museum
            Di hari kedua, setelah sarapan, kami melanjutkan wisata ke tempat bersejarah lainnya di Springfield. Pilihan kami jatuh pada Abraham Lincoln Presidential, Library and Museum yang dibuka sejak tahun 2005. 


Memasuki museum ini, kami disambut oleh keluarga Abraham Lincoln yang terbuat dari patung lilin di depan replica Gedung Putih. Sambil diiringi oleh musik lembut (musik favorit Lincoln), kami langsung melihat jejak-jejak Abraham Lincoln sejak ia lahir sampai akhirnya dibunuh. 

Keluarga Indra Gunawan dan keluarga Abraham Lincoln ^^

Mira dan Khalid mencoba pakaian keluarga Lincoln

Bangunan museum tidak sesederhana rumah yang sebelumnya kami kunjungi. Museum ini sudah mendapat sentuhan teknologi canggih dengan menggunakan teknologi 4D. Museum Presiden Abraham Lincoln dirancang, dibuat, dan diproduksi oleh BRC Imagination Arts.
            Di dalam bangungan ini juga terdapat perpustakaan (The Abraham Lincoln Presidential Library) yang luasnya 98.000 meter persegi. Ada 12 juta buku, dokumen, dan artefak yang 47.000 di antaranya adalah artefak koleksi Lincoln terbesar di dunia. Terdapat juga salinan asli Proklamasi Emansipasi, perbudakan yang berisi 13 amandemen pelarangan, hingga tas Presiden Lincoln. Semuanya tersimpan di lemari besi selama lebih dari 100 tahun. 

Mira, Khalid, dan Lincoln kecil
Saya mengintip dapur keluarga Lincoln
            Museum Lincoln terdiri dari 2 sisi dengan 2 ruang pemutaran teater. Kehidupan Lincoln mulai lahir, remaja, hingga menikah dan memiliki anak, bisa dieksplor di sisi kiri. Kami memasuki kabin Abraham Lincoln di masa anak-anak. Di tempat inilah perjalanan hidupnya dipertunjukkan. Ada patung anak Lincoln (Tad dan Willie) sedang bermain. Sementara Lincoln membaca di atas sofa. 

Anak-anak Lincoln
Ghost at the Library
Sementara kisah Lincoln sejak memasuki White House sampai meninggal terletak di sisi kanan. Sejarah Lincoln dalam bentuk 4D bisa dilihat di gedung teater tanpa menggunakan kacamata 3D. Ada juga pertunjukan keren di museum tersebut yang disebut sebagai Ghost at the Library, sebuah pertunjukan berteknologi tinggi dengan special efek. Namanya Holavision, teknologi yang menggabungkan manusia dengan special efek seolah itu nyata. Kereeen!

Old State Capitol
            Letak Old State Capitol tidak begitu jauh dari hotel tempat kami menginap. Lokasinya persis di tengah-tengah kota Springfield. Old State Capitol memberikan bukti tentang kejayaan Illinois di masa lalu. Di sinilah tempat Presiden Abraham Lincoln mendeklarasikan dirinya menjadi presiden Amerika Serikat yang ke-16 pada tahun 1958. 



Mira dan Khalid di depan Old State Capitol Building
Di depan gedung ini pula Presiden Obama mendeklarasikan diri sebagai calon presiden Amerika Serikat pada tahun 2008. Inilah yang membuat Old State Capitol menjadi bangunan tempat wisata unggulan yang ada di Springfield.

President Abraham Lincoln - A Greater Task Statue - Springfield, IL
            Selepas mengambil foto di depan Old State Capitol Building, kami menuju lokasi patung Abraham Lincoln yang lumayan besar, menjulang tinggi di seberang jalan dari Museum Abraham Lincoln. Patung Lincoln menghadap ke Timur, seolah menuju Washington DC, melambangkan kekuatan dirinya terhadap ancaman angin dan bahaya. 


Di bawah patung itu ada tulisan yang diberi judul The Greater Task yang ditulisnya pada 4 Maret 1861.
            Why should there not be a patient confidence in the ultimate justice of the people? Is there any better or equal hope in the world?”
            Patung ini diresmikan pada tanggal 29 Juni 2006 oleh pematung, John McClarey dari Decatur, Illinois. McClarey juga telah membuat banyak patung Lincoln baru di seluruh Illinois.

Lincoln Tomb
            Kunjungan terakhir kami adalah makam Lincoln (Lincoln Tomb). Letaknya di luar kota Springfield. Makam dengan menara setinggi 117 kaki ini menjadi lokasi mengesankan bagi para wisatawan. Lincoln Tomb menyuguhkan kisah dan sejarah tentang Abraham Lincoln. 

Di sisi Lincoln Tomb Building

Ada mitos yang beredar hingga saat ini, bahwa jika menyentuh ujung hidung Lincoln yang berwarna emas pada patung wajahnya, akan mendapatkan keberuntungan. Kami tidak menyentuh ujung hidung itu. Cukup menyaksikannya saja. 

Hidung Lincoln ini yang sering menjadi tujuan wisatawan untuk menyentuhnya
            Makam yang terbuka dan gratis untuk umum ini juga menyajikan interior yang mengesankan. Lorong-lorong dan lantai hingga langit-langitnya terbuat dari marmer. Di tempat itulah Lincoln dimakamkan bersama dengan istri dan 3 dari 4 anaknya, sebab 1 anaknya (Todd) dimakamkan di Arlington National Cemetry).

Sumber foto utuh ini dari https://en.wikipedia.org/wiki/Lincoln_Tomb
            Inilah catatan kenangan saya dan keluarga saat mengunjungi Springfield, sebuahkota yang sarat dengan sejarah Abraham Lincoln, presiden Amerika ke-16. Sampai jumpa pada catatan perjalanan lainnya. [Wylvera W.]
           

2 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...